KBB#26 : PANETTONE

Tantangan KBB#26 ini sebenarnya telah tuntas dikerjakan pada minggu ketiga di bulan November. Namun nasib berkata lain saat kamera ya digunakan untuk mendokumentasikan proses pembuatan digondol maling. Belum satupun foto yang dipindahkan ke PC. sempat lupa karenan memikirkan kamera tersayang yang hilang, baru ingat harus laporan sama host dan bu ketupink. Lah lah.. apa yang mau dilaporkan, foto pun tak ada. Akhirnya curhat sesaat di milis, mendapat jawaban dari mak Arfi & bu ketupink, YAY, boleh diundur setorannya kalau sempat bikin lagi! Yihaaa..

Akhirnya pada pagi hari tanggal 30 November 2011, tekad untuk mengulang pembuatan Panettone ini dimulai. Berniat foto2 pake BB, eh ada yang baik hati pinjemin kamera. Asik asik bisa coba Lightbox buatan sendiri. Ternyata ya, dua kali buat gak bikin tambah pintar. Tetap aja susah banget bikin nya. Mulai dari adonan yang tidak mengembang saat proofing, susah di uleni, tekstur adonan yang berminyak dan sobek2, dan berbagai macam masalah lain. Akhirnya coba lagi untuk yang ketiga kalinya, namun kali ini merubah cara penanganan dari ragi nya. Alhamdulillah, meskipun masih susah juga, tapi JAUH lebih baik… phew.

Panettone itu apa sih sebenarnya?

Panettone adalah roti Italia yang bersejarah, dihiasi dengan buah-buahan mungil bak permata seperti citrus dan raisin, pertama kali dibuat di Milan sekitar tahun 1490. Roti ini kemudian secara cepat menyebar ke seantero Italia, dari pegunungan Alpen di Utara, hingga ke Sisilia di Selatan. Cerita legenda yang populer adalah mengenai asal usul dari panettone.
Cerita yang paling populer adalah cerita tentang bangsawan muda yang jatuh cinta kepada seorang anak peremepuan dari seorang chef pastry bernama Toni. Untuk memberi kesan kepada ayah dari perempuan yang dia cintai, pemuda tersebut menyamar menjadi chef pastry junior yang sedang magang, yang lalu menciptakan roti berbentuk kubah (dome) yang manis dengan rasa khas. Roti rasa baru ini laku keras, orang berbondong-bondong antri di toko roti tersebut untuk membeli roti pan de Toni.Di Milan, para pengusaha memiliki kebiasaan untuk memberikan roti panettone sebagai kado natal kepada klien-klien mereka. Namun, jauh sebelumnya, panettone dikenal sebagai makanan mewah, yang tidak semua orang mampu membelinya. Hingga pada suatu saat, tehnik-tehnik produksi baru bisa menekan biaya produksi sehingga membuat panettone bisa terjangkau semua orang. Sebuah proses yang mengkombinasikan ragi dengan paper mould akan membuat ragi merata di adonan roti sehingga menjadi roti yang sangat ringan.
Saat ini panettone, dikenal di seluruh dunia dengan berbagai variasi, dengan diisi krim, ditutup dengan coklat dan icing almond. Roti ini dijual dalam kemasan cantik.  Panettone dapat dinikmati dengan seribu satu cara, dipotong tipis atau tebal, disiram dengan berbagai saus, diisi atau ditutup dengan krim. Sangat cocok sekali di toasted untuk sarapan pagi, dicelup ke susu dingin atau panas, hingga melunak. Panettone bukan hanya tradisi natal, tapi juga pelengkap yang lezat untuk hidangan yang nikmat.

Resep yang digunakan adalah sbb,

Bahan :

  • 1 ½ cakes of fresh bakers yeast (ragi) >  dfiganti dengan 11 gram ragi instant
  • 65 ml (1/4 cup) gula
  • 6 tbsp air hangat
  • 6 kuning telur
  • Lemon zest dari 1 buah lemon > karena gak ada lemon, diganti dengan Lime aja
  • Sejumput garam
  • 500-750 ml (2-3 cups) tepung terigu
  • 100 ml (6 sdm) potongan candied peel
  • 100 gr (6 sdm) + 2 sdm butter/mentega
  • 4 sdm sultana
  • 4 sdm currant (beri berian :P)
  • 1 sdt vanilla

Cara Membuat :

  1. Masukan 1 sdm gula dan ragi kedalam susu hangat, diamkan selama 3 menit. Kemudian mix dan istirahatkan ditempat yang kering dan hangat (contoh diatas oven yang sebelumnya telah dipanaskan) sampai volume campuran menjadi 2 kali lipatnya, kurang lebih 5 menit. > Pada percobaan ketiga, ragi langsung dicampur dengan tepung.
  2. Masukan campuran tersebut kedalam mangkuk, tambahkan kuning telur, vanilla, parutan kulit lemon, garam dan sisa gula. Campur 500 ml (2 cup) tepung terigu secara bertahap sampai lembut ditangan dan adonan dapat dibulatkan. Kemudian campurkan potongan butter sedikit demi sedikit sampai adonan menjadi lebih lembut dan lebih elastis.
  3. Campur 125 hingga 250 ml (1/2 hingga 1 cup) terigu sampai adonan lebih kokoh, lembut dan tidak lengket.
  4. Letakan adonan diatas meja kerja yang telah di taburi sedikit terigu. Uleni adonan kurang lebih 10 menit. Setelah adonan lebih lembut masukan kedalam wadah yang telah di olesi butter, taburi dengan sedikit tepung terigu tutup dengan kain dan letakan ditempat yang kering kurang lebih selama 45 menit sampai adonan bertambah volumenya dua kali lipat.
  5. Kempiskan adonan, tambakan candied lemon peel, kismis dan currants kemudian uleni sampai semuanya tercampur rata.
  6. Taruh kertas roti yang telah di olesi butter dua sisinya dalam loyang besar, masukan adonan dan beri jejak (torehan) diatasnya. Tutup dengan kertas yang telah diolesi butter dan diamkan selama 15 menit di tempat hangat sampai adonan mengembang, Angkat kertas dari atas adonan dan oleskan butter diatas adonan tersebut.
  7. Panaskan oven dengan suhu 200 derajat celcius (400 derajat F), taruh loyang yang telah berisi adonan dalam oven dan panggang kurang lebih 10 menit, turunkan suhu oven ke 160 derajat celcius (350 derajat F) dan panggang lagi selama 30 sampat 40 menit, oleskan adonan roti dengan lelehan butter, roti akan matang setelah bagian atasnya berubah menjadi keemasan dan krispy.
  8. Angkat dari oven dan biarkan selama 15 menit kemudian keluarkan dari loyang.

 

 

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Twitter picture

You are commenting using your Twitter account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s